Pemerintah Italia Mulai Melonggarkan Situasi Lockdown

Pemerintah Italia Mulai Melonggarkan Situasi Lockdown – Untuk pertama kalinya, jumlah orang yang teridentifikasi terinfeksi Covid-19 di Italia mengalami penurunan sejak wabah merebak. Pada Senin (20/4) sebanyak, 108.237 orang dirawat di rumah sakit atau pemulihan di rumah. Angka ini 20 lebih sedikit dari hari sebelumnya, yang menjadi simbol “perkembangan positif”.

Pemerintah setempat tetap melanjutkan lockdown hingga 3 Mei mendatang, meski demikian beberapa aktivitas bisnis telah beroperasi. Seperti toko buku, toko pakaian anak-anak. Italia sendiri memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi ketiga di dunia setelah Spanyol dan Amerika Serikat. www.mustangcontracting.com

“Untuk pertama kalinya, kami telah melihat perkembangan positif baru, jumlah saat ini positif telah menurun,” kata kepala badan perlindungan sipil Angelo Borrelli dikutip dari BBC, Selasa (21/4). slot indonesia

Sejauh ini, di Italia lebih dari 24 ribu orang meninggal akibat virus corona. Namun, karena orang yang meninggal di rumah atau di fasilitas perawatan tidak termasuk dalam angka resmi yang dikeluarkan pemerintah, banyak yang percaya bahwa angka kematian dan infeksi yang sebenarnya mungkin lebih tinggi daripada penghitungan resmi.

Sementara, pihak berwenang Italia menyebut penurunan angka-angka itu sangat menggembirakan. Jumlah orang yang saat ini terinfeksi Covid-19 telah turun untuk pertama kalinya.

Pemerintah Italia Mulai Melonggarkan Situasi Lockdown

Mereka menyebut fakta itu sebagai tonggak penting, meskipun faktanya ada lebih sedikit tes daripada sebelumnya. Total kasus, termasuk mereka yang telah meninggal dan pulih, naik hanya lebih dari 1,2 persen, peningkatan proporsional terkecil sejak wabah dimulai.

Selain itu, angka perawatan intensif juga menunjukkan tren menurun, saat ini berada di level terendah dalam sebulan terakhir. Meski Italia, belum benar-benar terbebas dari wabah tapi mereka dianggap sudah berada di jalan yang benar dalam menanggulangi wabah Covid-19.

Kasus di negara lain

Prancis menjadi negara terbaru yang mencatat lebih dari 20 ribu kematian terkait Covid-19. Direktur Kesehatan Prancis Jerome Salomon menyebut angka tersebut sebagai simbol menyakitkan. Hingga Senin (20/4), setidaknya ada 20.265 kematian terkait Covid-19 dan 12.513 di antaranya dirawat rumah sakit serta 7.752 di panti jompo.

“Malam ini, negara kita sedang melewati tonggak simbolis yang menyakitkan,” terang Jerome.

Di Portugal, sebanyak 138 pencari suaka positif Covid-19 setelah di tes dan kemudian dipindahkan dari asrama di Lisbon. Sementara itu, di Rusia, pada Senin (20/4), polisi anti huru-hara dikerahkan untuk membubarkan ratusan orang yang memprotes pembatasan dalam penanggulangan wabah Covid-19. Demonstran meneriakkan di luar markas pemerintah di Vladikavkaz, ibu kota Ossetia Utara.

Di Yunani, seorang wanita hamil Somalia terisolasi di sebuah hotel di Kranidi yang menampung 470 migran dari Afrika sub-Sahara dan mereka tengah di tes Covid-19.

Di Jerman, pemerintah mengkonfirmasi 1.789 kasus baru infeksi virus corona sehingga kini totalnya menjadi 143.457 kasus. Sementara pasien yang meninggal dunia karena virus itu bertambah 197 hingga totalnya menjadi 4.598 pasien.

Data yang dirilis Robert Koch Institute (RKI) Selasa (21/4) menunjukkan kasus positif kembali naik setelah mengalami penurunan selama dua hari. Pasalnya, pada Senin (20/4) jumlah kasus positif hanya bertambah 1.775 kasus.

Walaupun angka kasus infeksi masih fluktuatif, tapi Jerman dikabarkan akan melonggarkan karantina nasional. Langkah yang diberlakukan demi memutus rantai penularan virus korona.

Sejumlah pertokoan, diler mobil dan sepeda diizinkan untuk buka kembali. Sementara, sekolah baru akan dibuka dua pekan lagi.

“Kami membutuhkan kehidupan lagi. Selama ini kota seperti kota hantu. Kita sudah menabung uang cukup banyak, sekarang saatnya keluar dan menghabiskannya,” ujar seorang warga, Michaela Frieser di distrik perbelanjaan utama Frankfurt.

Kanselir Jerman, Angela Merkel meminta kepada seluruh warga agar tetap disiplin untuk menjaga jarak dan mengenakan masker saat berbelanja maupun ketika berada di transportasi umum. Beberapa negara bagian mewajibkan warganya untuk mengenakan masker ketika keluar rumah.

Ia mengingatkan, bahaya infeksi virus korona di Jerman tetapi tinggi jika warganya tidak disiplin menjaga jarak, mencuci tangan, dan mengenakan masker. Ada risiko bahwa penularan akan melonjak jika pembatasan dilonggarkan terlalu cepat, sehingga nantinya harus diperketat lagi.

“Kita harus tetap waspada dan disiplin,” ujar Merkel.

Italia sedang mengambil “risiko dengan perhitungan” seiring diberlakukannya serangkaian pelonggaran karantina wilayah atau lockdown, menurut Perdana Menteri Giuseppe Conte.

Conte mengumumkan bahwa perjalanan dari dan ke Italia, serta antarawilayah di dalam Italia, akan diperbolehkan mulai 3 Juni mendatang.

Pemerintah Italia Mulai Melonggarkan Situasi Lockdown

Gimnasium, kolam renang, dan pusat olahraga akan kembali dibuka pada 25 Mei, kemudian bioskop dan teater dibuka pada 15 Juni.

Lebih jauh, para pelancong dari negara-negara Uni Eropa akan diizinkan masuk ke Italia tanpa harus menjalani karantina selama dua pekan.

Langkah-langkah ini merupakan keputusan besar bagi negara yang sempat mencatat jumlah kasus positif virus corona terbanyak di dunia. Italia juga yang menjadi negara pertama di Eropa yang memberlakukan lockdown di seantero wilayah saat kasus-kasus Covid-19 muncul di kawasan utara pada Februari.

Kini, tingkat penularan di Italia merosot drastis. Begitu pula dengan angka kematian.

Angka-angka ini mendorong PM Conte memberlakukan serangkaian pelonggaran lockdown dengan “risiko yang diperhitungkan”.

“Kami menempuh risiko yang diperhitungkan mengingat kurva penularan bisa naik lagi,” kata Conte dalam pidato yang disiarkan televisi.

“Kami harus menerimanya, sebab kalau tidak demikian kami mungkin tidak bisa memulai lagi.”

Conte menegaskan negaranya tidak bisa menunggu sampai vaksin ditemukan, karena “kami bakal mengalami perekonomian dan struktur sosial yang rusak parah”.

Sejumlah daerah di Italia telah menyerukan pelonggaran yang lebih drastis, namun PM Conte mengatakan pelonggaran akan dilakukan secara bertahap guna menghindari gelombang penularan kedua.

Toko-toko dan restoran akan kembali dibuka pada Senin, 18 Mei, dengan syarat menjaga jarak aman.

Gereja-gereja juga bersiap memulai kembali ibadah pada hari yang sama, namun jemaah diharuskan menjaga jarak dan memakai masker. Agama-agama lain juga dipersilakan menunaikan ibadah masing-masing.

Apa yang sudah diumumkan?

Sebelumnya, Conte menguraikan bagaimana Italia akan memulai “Fase Dua” dalam melonggarkan kebijakan lockdown. Langkah-langkah tersebut meliputi:

– Warga akan diizinkan bergerak di sekitar wilayah mereka sendiri – tetapi tidak di antara wilayah yang berbeda;

– Pemakaman dihadiri maksimal 15 orang, dan idealnya dilakukan di luar ruangan;

– Atlet individu dapat melanjutkan latihan, dan orang dapat melakukan olahraga tidak hanya di sekitar rumah mereka, tetapi di daerah yang lebih luas;

– Bar dan restoran akan dibuka kembali untuk pesanan dibawa pulang mulai 4 Mei (tidak hanya layanan pengiriman seperti sekarang), tetapi makanan harus dikonsumsi di rumah atau di kantor;

– Salon, bar dan restoran diharapkan akan dibuka kembali untuk seperti dalam keadaan normal mulai 1 Juni;

– Toko-toko ritel akan dibuka kembali pada 18 Mei – bersama dengan museum dan perpustakaan;

– Tim-tim olahraga juga akan dapat mengadakan latihan kelompok mulai 18 Mei

Karantina wilayah di Italia berlanjut hingga 3 Mei namun beberapa tempat bisnis telah diizinkan untuk buka kembali.

“Jika kita tidak menghargai tindakan pencegahan kurva akan naik, kematian akan meningkat, dan kita akan memiliki kerusakan permanen pada ekonomi kita,” kata perdana menteri.

“Jika kamu mencintai Italia, jaga jarakmu.”

Di Italia, orang-orang yang meninggal di rumah atau fasilitas perawatan tidak disertakan dalam hitungan nasional, sehingga banyak yang percaya tingkat kematian dan infeksi yang sebenarnya bisa jadi lebih tinggi dari angka resmi.

Otoritas Italia menyebut angka tersebut “sangat mendorong”. Jumlah orang yang saat ini terinfeksi oleh virus corona telah menurun untuk pertama kali; sebuah tonggak penting, meskipun ada fakta bahwa jumlah tes yang dilakukan lebih sedikit dari hari sebelumnya,

Jumlah kasus total, yang termasuk mereka yang mati dan sembuh, meningkat hingga sedikit di atas 1,2%, peningkatan proporsional terkecil sejak wabah dimulai. Namun terdapat 454 kematian – sedikit naik pada laporan hari Minggu.

Meskipun jumlah infeksi boleh menyebabkan optimsme, tingkat kematian harian tetap tinggi.

Angka perawatan intensif juga menunjukkan tren menurun, dengan hunian sekarang berada di level terendah dalam sebulan. Italia sama sekali belum bebas dari Covid-19. Tapi negara itu berada di jalan yang benar — dan sekarang mereka merasa semua pengorbanan mereka terbayar.

Dora Peterson

Back to top